Rabu, 03 April 2013

3 Cadangan Migas Baru Ditemukan di Wilayah Indonesia Timur

JAKARTA--Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, sepanjang Februari 2013 telah ditemukan cadangan minyak dan gas bumi baru di wilayah Indonesia Timur.
Ketiga penemuan itu setelah dilakukan pengeboran tiga sumur eksplorasi di wilayah tersebut. Adapun ketiga sumur itu antara lain, Sumur South Kecapi-1, Blok Bontang, di lepas pantai Kalimantan Timur dengan operator Salamander Energy Pte Ltd.
Kemudian, Sumur North Klalin-3, Blok Bermuda, dengan operator Petrochina International di Salawati. Serta,  Sumur Ajek-1 dengan operator Niko Resources di Blok Kofiau, Raja Ampat, Papua Barat.
Kepala Divisi Eksplorasi SKk Migas Nugrahani mengatakan hasil uji kandungan lapisan sumur South Kecapi-1 berhasil mengalirkan minyak sebesar 6.000 barel per hari dan gas sebesar 8 juta kaki kubik per hari (MMscfd).
Sedangkan sumur North Klalin-3 berhasil menembus lapisan reservoir setebal 93 kaki dengan hasil uji kandungan lapisan mengalirkan gas sebesar 7,8 juta kaki kubik per hari dan kondensat sebesar 240 barel per hari.
“Sumur Ajek-1 berhasil menunjukkan adanya gas,” kata dia di Jakarta, Selasa (12/3/2013).
Selama tahun 2012, telah dilakukan pengeboran sumur taruhan eksplorasi (wildcat) sebanyak 60 sumur. Dari jumlah tersebut, sebanyak 28 sumur menemukan hidrokarbon. Rinciannya, lima sumur menemukan minyak, 13 sumur menemukan gas, dan 10 sumur menemukan minyak dan gas.
“Rasio sukses 46%,” katanya. Menurutnya,  secara geologi, faktor utama ketidakberhasilan penemuan adalah migrasi hidrokarbon dan keberadaan reservoir.
Berdasarkan data SKK Migas, dalam periode 2010-2012 telah dilakukan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 165 sumur. Sebanyak 71 sumur dari 165 sumur yang telah dibor tersebut berhasil menemukan hidrokarbon. Rasio sukses pengeboran sumur eksplorasi  di Indonesia periode 2010–2012 rata-rata 43 %.

Sementara itu,  pada 2013, sebanyak 144 sumur eksplorasi migas direncanakan akan dibor, yang terdiri dari 88 sumur onshore (darat) dan 56 sumur offshore (laut). Untuk terus meningkatkan produksi migas, SKK Migas mencanangkan tahun ini sebagai tahun pemboran.
Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan mengatakan tahun ini rencananya akan dilakukan pemboran sumur eksplorasi sebanyak 258 sumur. Kemudian, pemboran sumur pengembangan sebanyak 1.178 sumur, work over sumur produksi sebanyak 1.094 sumur.
Selain itu juga akan dilakukan survei seismik 2D dengan panjang seluruhnya mencapai 18.752 km, survei seismik 3D seluas 22.298 km2 dan kegiatan non seismik sebanyak 7 kegiatan.
Nantinya, dari hasil kegiatan  pemboran sumur pengembangan, ditargetkan akan ada tambahan produksi sebesar 75.044 barel per hari dan produksi gas sebesar 587 Mmscfd. Kegiatan work over diharapkan menghasilkan produksi minyak sebesar 33.595 barel per hari dan gas sebesar 333 MMscfd, serta well service diharapkan mampu menghasilkan produksi minyak sebesar 13.052 barel per hari dan produksi gas sebesar 18 MMscfd.
“Dengan demikian, seluruh rencana kegiatan tersebut akan memberikan kontribusi sebesar 14 % dari rencana produksi minyak nasional tahun 2013 dan memberikan kontribusi terhadap 11 % dari rencana produksi gas nasional,” kata Muliawan.
Adapun pada 2012, realisasi pemboran sumur pengembangan mencapai 840 sumur yang menghasilkan produksi minyak sebesar 46.250 barel per hari dan gas sebesar 385 MMscfd. Kemudian pekerjaan work over sebanyak 740 sumur dan pekerjaan well service sebanyak 11.323 kegiatan untuk mempertahankan produktivitas sumur dapat dihasilkan produksi minyak sebesar 43.250 barel per hari dan gas 435 MMscfd.
Sehingga total kontribusi kegiatan pemboran pengembangan, kegiatan work over dan well service sebesar 90.087 barel minyak per hari dan gas sebesar 820 MMscfd.
sumber : SOLOPOS.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar